Jumat, 16 Maret 2012

Resolusi 2012

Dua Ribu Sebelas sudah lewat, sekarang mulai lembaran baru untuk memulai hari baru dengan tahun baru yaitu tahun Dua Ribu Dua Belas. Di tahun 2011 berbagai peristiwa aku lalui, berbagai keindahan, keenakan, sampai musibah aku alami. Dan 2011 merupakan tahun yang paling banyak memberikan musibah pada saya.
Itu bukan berarti tahunnya yang salah, mungkin juga sudah suratan takdir ataupun garis tangan. Ditahun 2012 ini, aku ingin memulai lembaran baru yang putih dan suci. Memulai lagi sebagai blogger pelajar seperti dahulu, sebelum 2011. Lebih semangat untuk terus memacu prestasi untuk meraih cita-cita. Ingin lebih rajin belajar supaya pintar. Belajar semua ilmu pengetahuan, baik pelajaran dari sekolah maupun ilmu-ilmu yang bertebaran di internet.

Indeks Harga 3

Sebelum membahas tentang indeks harga, kita harus terlebih dahulu mengetahui pengertian dari angka indeks. Angka indeks adalah sebuah rasio yang pada umumnya dinyatakan dalam persentase yang mengukur satu variabel pada kurun waktu/lokasi tertentu relatif terhadap besarnya variabel yang sama pada waktu atau lokasi lainnya. Tujuan pembuatan angka indeks adalah untuk mengukur secara kuantitatif terjadinya perubahan dalam periode waktu yang berlainan. Angka indeks yang paling banyak dibicarakan adalah indeks harga.
a. Jenis-Jenis Indeks Harga
1) Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks harga konsumen mengukur perubahan harga sekelompok besar barang yang dibeli oleh konsumen. IHK mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut :
a) Memungkinkan konsumen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan harga terhadap tingkat daya beli mereka.
b) Merupakan salah satu indikator dalam mengetahui tingkat inflasi dan tingkat keberhasilan kegiatan ekonomi.
c) Menentukan daya beli mata uang tertentu.
2) Indeks Harga Perdagangan Besar
Indeks harga perdagangan besar berguna untuk mengukur perubahan harga pada dua periode. Yang diukur dalam indeks harga perdagangan besar adalah bahan mentah dan barang jadi yang diperjualbelikan di pasar primer dan harga yang digunakan adalah harga produsen.
3) Indeks Harga yang Dibayar dan Diterima Petani
Indeks harga yang dibayar dan diterima petani adalah indeks harga barang-barang yang dibeli dan dibayar oleh petani untuk melakukan proses produksi dan mencukupi kebutuhan hidup. Indeks harga yang dibayar petani digunakan untuk mengukur perubahan harga dan dipengaruhi oleh perubahan kualitas barang-barang yang disimpan oleh para pedagang.
b. Metode Penghitungan Angka Indeks
Metode yang digunakan dalam penghitungan angka indeks adalah sebagai berikut :
1) Indeks Harga Agregatif Tidak Tertimbang
Indeks harga ini membandingkan perubahan harga rata-rata pada tahun tertentu terhadap harga pada tahun-tahun sebelumnya yang dijadikan sebagai tahun dasar. Pada indeks harga ini, keseluruhan harga pada tahun tertentu dinyatakan sebagai persentase dari keseluruhan harga komoditi dalam satu tahun.

sumber : http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/02/makalah-indeks-harga-dan-inflasi.html

Indeks Harga 2

Indeks Harga Saham Gabungan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Indeks Harga Saham Gabungan (disingkat IHSG, dalam Bahasa Inggris disebut juga Jakarta Composite Index, JCI, atau JSX Composite) merupakan salah satu indeks pasar saham yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI; dahulu Bursa Efek Jakarta (BEJ)). Diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983, sebagai indikator pergerakan harga saham di BEJ, Indeks ini mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI. Hari Dasar untuk perhitungan IHSG adalah tanggal 10 Agustus 1982. Pada tanggal tersebut, Indeks ditetapkan dengan Nilai Dasar 100 dan saham tercatat pada saat itu berjumlah 13 saham.[1]
Posisi tertinggi yang pernah dicapai IHSG adalah 4.193,44 poin yang tercatat pada 01 Agustus 2011.[2]

Metode perhitungan

Dasar perhitungan IHSG adalah jumlah Nilai Pasar dari total saham yang tercatat pada tanggal 10 Agustus 1982. Jumlah Nilai Pasar adalah total perkalian setiap saham tercatat (kecuali untuk perusahaan yang berada dalam program restrukturisasi) dengan harga di BEJ pada hari tersebut. Formula perhitungannya adalah sebagai berikut:
 IHSG = {\sum p \over d} x 100
dimana p adalah Harga Penutupan di Pasar Reguler,x adalah Jumlah Saham, dan d adalah Nilai Dasar.
 Rata - Rata IHSG = {\ Jumlah IHSG periode harian selama 1 bulan \over Jumlah periode waktu selama 1 bulan}
Perhitungan Indeks merepresentasikan pergerakan harga saham di pasar/bursa yang terjadi melalui sistem perdagangan lelang. Nilai Dasar akan disesuaikan secara cepat bila terjadi perubahan modal emiten atau terdapat faktor lain yang tidak terkait dengan harga saham. Penyesuaian akan dilakukan bila ada tambahan emiten baru, HMETD (right issue), partial/company listing, waran dan obligasi konversi demikian juga delisting. Dalam hal terjadi stock split, dividen saham atau saham bonus, Nilai Dasar tidak disesuaikan karena Nilai Pasar tidak terpengaruh. Harga saham yang digunakan dalam menghitung IHSG adalah harga saham di pasar reguler yang didasarkan pada harga yang terjadi berdasarkan sistem lelang.[1]
Perhitungan IHSG dilakukan setiap hari, yaitu setelah penutupan perdagangan setiap harinya. Dalam waktu dekat, diharapkan perhitungan IHSG dapat dilakukan beberapa kali atau bahkan dalam beberapa menit, hal ini dapat dilakukan setelah sistem perdagangan otomasi diimplementasikan dengan baik.[1]


sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_Harga_Saham_Gabungan




















































                                                                       

Indeks Harga 1

Indeks harga konsumen

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Indeks harga konsumen (bahasa Inggris: consumer price index) adalah nomor indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga (household). IHK sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi suatu negara dan juga sebagai pertimbangan untuk penyesuaian gaji, upah, uang pensiun, dan kontrak lainnya. Untuk memperkirakan nilai IHK pada masa depan, ekonom menggunakan indeks harga produsen, yaitu harga rata-rata bahan mentah yang dibutuhkan produsen untuk membuat produknya.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_harga_konsumen

Inflasi 3

Inflasi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
tingkat inflasi di dunia
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.[1] Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.

Penyebab

Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar) dan yang kedua adalah desakan(tekanan) produksi dan/atau distribusi (kurangnya produksi (product or service) dan/atau juga termasuk kurangnya distribusi).[rujukan?] Untuk sebab pertama lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral), sedangkan untuk sebab kedua lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh Pemerintah (Government) seperti fiskal (perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan pembangunan infrastruktur, regulasi, dll.
Inflasi tarikan permintaan (Ingg: demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan dimana biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya volume alat tukar atau likuiditas yang terkait dengan permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi tersebut. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment dimanana biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan volume likuiditas dipasar yang berlebihan. Membanjirnya likuiditas di pasar juga disebabkan oleh banyak faktor selain yang utama tentunya kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran jumlah uang, kebijakan suku bunga bank sentral, sampai dengan aksi spekulasi yang terjadi di sektor industri keuangan.
Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push inflation) terjadi akibat adanya kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan. Adanya ketidak-lancaran aliran distribusi ini atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran, atau juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru. Berkurangnya produksi sendiri bisa terjadi akibat berbagai hal seperti adanya masalah teknis di sumber produksi (pabrik, perkebunan, dll), bencana alam, cuaca, atau kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan produksi tsb, aksi spekulasi (penimbunan), dll, sehingga memicu kelangkaan produksi yang terkait tersebut di pasaran. Begitu juga hal yang sama dapat terjadi pada distribusi, dimana dalam hal ini faktor infrastruktur memainkan peranan yang sangat penting.
Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan 2 hal, yaitu :
kenaikan harga, misalnya bahan baku dan kenaikan upah/gaji, misalnya kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.

Penggolongan

Berdasarkan asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Sementara itu, inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.
Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga. Jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu, inflasi itu disebut inflasi tertutup (Closed Inflation). Namun, apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum, maka inflasi itu disebut sebagai inflasi terbuka (Open Inflation). Sedangkan apabila serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali (Hiperinflasi).
Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :
  1. Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
  2. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
  3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
  4. Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)

Mengukur inflasi

Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase perubahan sebuah indeks harga. Indeks harga tersebut di antaranya:
  • Indeks harga konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI), adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh konsumen.
  • Indeks biaya hidup atau cost-of-living index (COLI).
  • Indeks harga produsen adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang-barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses produksi. IHP sering digunakan untuk meramalkan tingkat IHK di masa depan karena perubahan harga bahan baku meningkatkan biaya produksi, yang kemudian akan meningkatkan harga barang-barang konsumsi.
  • Indeks harga komoditas adalah indeks yang mengukur harga dari komoditas-komoditas tertentu.
  • Indeks harga barang-barang modal
  • Deflator PDB menunjukkan besarnya perubahan harga dari semua barang baru, barang produksi lokal, barang jadi, dan jasa.

Dampak

Pekerja dengan gaji tetap sangat dirugikan dengan adanya Inflasi.
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.
Bagi orang yang meminjam uang dari bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).
Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

[sunting] Peran bank sentral

Bank sentral memainkan peranan penting dalam mengendalikan inflasi. Bank sentral suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi pada tingkat yang wajar. Beberapa bank sentral bahkan memiliki kewenangan yang independen dalam artian bahwa kebijakannya tidak boleh diintervensi oleh pihak di luar bank sentral -termasuk pemerintah. Hal ini disebabkan karena sejumlah studi menunjukkan bahwa bank sentral yang kurang independen -- salah satunya disebabkan intervensi pemerintah yang bertujuan menggunakan kebijakan moneter untuk mendorong perekonomian -- akan mendorong tingkat inflasi yang lebih tinggi.
Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu, bank sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik. Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal (dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs). Saat ini pola inflation targeting banyak diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia, termasuk oleh Bank Indonesia.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi

Inflasi 2

Inflasi

Bulan dan tahun Tingkat inflasi
Juli 2009 2.71 %
Juni 2009 3.65 %
Mei 2009 6.04 %
April 2009 7.31 %
Maret 2009 7.92 %
Februari 2009 8.60 %
Januari 2009 9.17 %
Desember 2008 11.06 %
November 2008 11.68 %
Oktober 2008 11.77 %
September 2008 12.14 %
Agustus 2008 11.85 %
Juli 2008 11.90 %
Data inflasi dari Inflasi CPI - Bank Sentral Republik Indonesia
Inflasi di Indonesia diumpamakan seperti penyakit endemis dan berakar di sejarah. Tingkat inflasi di Malaysia dan Thailand senantiasa lebih rendah. Inflasi di Indonesia tinggi sekali di zaman Presiden Soekarno, karena kebijakan fiskal dan moneter sama sekali tidak prudent (“kalau perlu uang, cetak saja”). Di zaman Soeharto, pemerintah berusaha menekan inflasi - akan tetapi tidak bisa di bawah 10 persen setahun rata-rata, antara lain oleh karena Bank Indonesia masih punya misi ganda, antara lain sebagai agent of development, yang bisa mengucurkan kredit likuiditas tanpa batas. Baru di zaman reformasi, mulai di zaman Presiden Habibie maka fungsi Bank Indonesia mengutamakan penjagaan nilai rupiah. Tetapi karena sejarah dan karena inflationary expectations masyarakat (yang bertolak ke belakang, artinya bercermin kepada sejarah) maka “inflasi inti” masih lebih besar daripada 5 persen setahun.[1]
Bulan dan tahun Pertumbuhan ekonomi
Maret 2006 15.74 %
Juni 2006 15.53 %
September 2006 14.55 %
Desember 2006 6.60 %
Data pertumbuhan ekonomi dari Inflasi CPI - Bank Sentral Republik Indonesia

[sunting] Perekonomian

Tanda-tanda perekonomian mulai mengalami penurunan adalah ditahun 1997 dimana pada masa itulah awal terjadinya krisis. Saat itu pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berkisar pada level 4,7 persen, sangat rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang 7,8 persen. Kondisi keamanan yang belum kondusif akan sangat memengaruhi iklim investasi di Indonesia. Mungkin hal itulah yang terus diperhatikan oleh pemerintah. Hal ini sangat berhubungan dengan aktivitas kegiatan ekonomi yang berdampak pada penerimaan negara serta pertumbuhan ekonominya. Adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan akan menjanjikan harapan bagi perbaikan kondisi ekonomi dimasa mendatang. Bagi Indonesia, dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka harapan meningkatnya pendapatan nasional (GNP), pendapatan persaingan kapita akan semakin meningkat, tingkat inflasi dapat ditekan, suku bunga akan berada pada tingkat wajar dan semakin bergairahnya modal bagi dalam negeri maupun luar negeri.
Namun semua itu bisa terwujud apabila kondisi keamanan dalam negeri benar-benar telah kondusif. Kebijakan pemerintah saat ini di dalam pemberantasan terorisme, serta pemberantasan korupsi sangat turut membantu bagi pemulihan perekonomian. Pertumbuhan ekonomi yang merupakan salah satu indikator makro ekonomi menggambarkan kinerja perekonomian suatu negara akan menjadi prioritas utama bila ingin menunjukkan kepada pihak lain bahwa aktivitas ekonomi sedang berlangsung dengan baik pada negaranya.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi_dan_perekonomian_Indonesia

Inflasi 1

sumber : http://www.anneahira.com/artikel-umum/inflasi.htm

Pendapatan Nasional 3

PENDAPATAN NASIONAL

PENDAPATAN NASIONAL adalah pendapatan total dari semua faktor-faktor produksi dalam produksi yang berlangsung. Pendapatan nasional dalam teori ekonomi berarti pendapatan bersih yang diterima oleh suatu rakyat negara dalam menghasilkan barang barang dan jasa selama satu periode tertentu biasanya dalam waktu satu tahun.

PDB (PRODUK DOMESTIK BRUTO)
Merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang di hasilkan oleh seluruh unit ekonomi.
untuk menghitung PDB ada 3 pendekatan yang digunakan yaitu sebagai berikut.

a. Menurut pendekatan produksi
Rumusnya: PDB = P1.Q1+P2.Q2+...+Pn . Qn
b. Menurut pendekatan pendapatan
Rumusnya: PDB = R + W  + I + P 
c. Menurut pendekatan pengeluaran
Rumusnya: PDB = C + I + G + (X - M)

Para ahli ekonomi pada umumnya melakukan 2 pendekatan untuk menghitung pendapatan nasional, Yang pertama yaitu pendapatan nasional terdiri dari total pembayaran tahunan untuk faktor produksi : sewa tanah, upah tenaga kerja, bunga modal. dan keuntungan bagi manajeman. Pendekatan ke2 yaitu total nilai bersih dari uang hasil produksi barang dan jasa, terjadi keseimbangan antara pendapatan nasional dan pengeluarannya karena pendapatan dan pengeluaran adalah 2 sisi dari produksi yang sama.
a.Produk Nasional Neto atas dasar harga pasar
disebut juga net national product(NNP) atas dasar harga pasar.untuk mendapatkannya adalah dengan cara PNB dikurangi dengan seluruh penyusttan atas barang" modal tetap yang digunakan dalam proses produksi selama satu tahun.
b.Produk Nasional Neto atas dasar biaya faktor produksi
disebut juga net national income (NNI) atau pendapatan nasional neto,yaitu produk nasional neto atas dasar harga pasar dikurangi pajak tidak langsung neto.
rumusnya : PNN = PNB-depresiasi
c.Pendapatan Perseorangan/Personal Income(PI)
pendapatan perseorangan yaitu jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat
rumusnya : PI = (NI-(laba ditahan + pajak perseorangan+iuran jaminan sosial+transfer payment)
d.Pendapatan Disposibel/Disposible Income (DI)
pendapatan disposibel disebut juga dengan pendapatan bebas,artinya pendapatan yang siap untuk di belanjakan.rumusnya : DI = PI-pajak langsung
bila penjelasan mengenai pendapatan nasional kia urut dari yang besar hingga yang kecil,urutannya sbb:
PDB>PNB>NNP>NNI>PI>DI
Dan berikut ini adalah contoh soalnya
Suatu negara mempunyai data pendapatan nasional sebagai berikut :
Konsumsi masyarakat Rp. 90.000.000
Pendapatan laba usaha Rp. 20.000.000
Pengeluaran Negara Rp.130.000.000
Pendapatan sewa Rp. 40.000.000
Pengeluaran investasi Rp. 50.000.000
Ekspor Rp. 15.000.000
Impor Rp. 20.000.000
dari diatas hitunglah pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran...
Jawab :
Rumur Pendapatan nasional dengan pendekatan nasional :
Y = C + I + G + (X – M)
Y = 90.000.000 + 50.000.000 + 130.000.000 + (15.000.000 - 20.000.000)
Y = 270.000.000 - 5.000.000.
Y = 265.000.000
============
Jadi jumlah pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan pengeluaran adalah Rp. 265 Juta.

sumber : http://fadlynasri.blogspot.com/2011/03/pendapatan-nasional.html

Pendapatan Nasional 2

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.

Sejarah

Ekonomi
GDP PPP Per Capita IMF 2008.svg
Kategori umum
Ekonomi mikro · Ekonomi makro
Sejarah pemikiran ekonomi
Metodologi  · Pendekatan heterodoks
Bidang dan subbidang
Behavioral  · Budaya  · Evolusi
Pertumbuhan  · Pengembangan  · Sejarah
Internasional · Sistem ekonomi
Keuangan dan Ekonomi keuangan
Masyarakat dan Ekonomi kesejahteraan
Kesehatan  · Buruh  · Manajerial
Bisnis Informasi  · Informasi · Game theory
Organisasi Industri  · Hukum
Pertanian  · Sumber daya alam
Lingkungan · Ekologis
Kota · Pedesaan  · Kawasan
Peta ekonomi
Teknik
Matematika  · Ekonometrika
Eksperimental · Neraca nasional
Daftar
Jurnal · Publikasi
Kategori · Topik · Ekonom
Portal.svg Portal Bisnis dan ekonomi
Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.

Konsep

Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional
  • Produk Domestik Bruto (GDP)
    Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

Pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara
  • Produk Nasional Bruto (GNP)
    Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.


  • Pendapatan Nasional Neto (NNI)
    Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.

  • Pendapatan Perseorangan (PI)
    Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).

  • Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
    Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

Penghitungan

Jasa perbankan turut memengaruhi besarnya pendapatan nasional
Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
  • Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
  • Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
  • Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X-M)
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun kemarin
Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%

[sunting] Manfaat

Selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya.
Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.

Faktor yang memengaruhi

  • Permintaan dan penawaran agregat
    Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
    Konsumsi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pendapatan nasional
    Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.

  • Konsumsi dan tabungan
    Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.

  • Investasi
    Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.




sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional

Pendapatan Nasional 1

Pendapatan Nasional

Pendapatan Nasional dapat didefinisikan :
  • Nilai barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara dalam satu periode tertentu (satu tahun)
  • Jumlah pengeluaran nasional untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan itu.
  • Jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut.
Dalam istilah pendapatan asional itu terkandung beberapa jenis pendapatan, yaitu :
  1. Gross Domestic Product (GDP): adalah nilai pasar total semua barang dan jasa akhir yang diproduksi periode tertentu oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi di dalam suatu Negara.
  2. Gross National Product (GNP):adalah Nilai pasar total semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam periode tertentu oleh factor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga Negara suatu Negara, lepas dimana keluaran itu diproduksi. Adapun barang yang dihasilkan itu dapat dibagi menjadi barang konsumsi dan barang modal atau investasi.
  3. Net National Product (NNP):Produk nasional kotor minus depresiasi produk total Negara minus apa yang dituntut untuk mempertahankan nilai stok modalnya. Jelasnya, NNP sama dengan barang konsumsi yang dihasilkan plus barang-barang modal baru, yang merupakan tambahan pada jumlah peralatan modal yang sudah ada (investasi bersih).
  4. National Income (National National Income-NNI): adalah jumlah seluruh penerimaan para anggota masyarakat sebagai balas jasa, karena itu turut serta dalam proses produksi masyarakat. Penerimaan-penerimaan ini adalah upah, sewa tanah (rent), bunga untuk modal (interest), dan sebagainya.
  5. Personal (individual) income: adalah jumlah pembayaran yang diterima oleh mereka, yang ikut serta dalam proses produksi masyarakat. Tetapi personal income tidak sama dengan net national income.
  6. Disposable Income:adalah jenis pendapatan yang siap untuk segera dibelanjakan atau dikonsumsikan. Besarnya disposable income = Personal income minus pajak langsung (pajak perseorangan) seperti pajak pendapatan, pajak kekayaan dan sebagainya.
Perhitungan Pendapatan Nasional
a. Metode Produksi
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan
jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam
periode tertentu
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]
b. Metode Pendapatan 
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh
penerimaan
(rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor
produksi adalam suatu negara selama satu periode.
Y=r + w + i +p
c. Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran
yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT
Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)
 
sumber : http://bloody-machine.blogspot.com/2011/06/pendapatan-nasional.html

Masalah Ekonomi di Negara Maju 3

1. sumber daya manusia
  1. jumlah tenaga kerja (kurang)
  2. restruktur perusahaan
2. masalah globalisasi ekonomi
  1. masuknya produk Negara berkembang ke negra maju
  2. perpindahan investasi dari Negara maju ke Negara berkembang
  3. krisis ekonomiu di Negara berkembang
3 masalah hidup


sumber : http://rochmadnurdin.wordpress.com/2010/02/20/masalah-ekonomi-yang-dihadapi-negara-maju/

Masalah Ekonomi di Negara Berkembang 3

sumber : http://artikel.staff.uns.ac.id/2008/12/24/brain-drain-masalah-besar-bagi-negara-berkembang/

Rabu, 14 Maret 2012

Masalah Ekonomi di Negara Maju dan Berkembang 2

Suatu negara memiliki kondisi sosial ekonomi yang berbeda-beda. Ada yang masih bergantung pada negara lain, ada yang sebatas mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, dan ada yang telah mampu memberi bantuan kepada negara lain. Perbedaan kondisi tersebut menyebabkan terjadinya pengelompokan-pengelompokan negara berdasarkan kondisi sosial ekonominya. Kalian tentu pernah mendengar bahwa negara-negara, seperti Inggris, Amerika Serikat, Prancis ataupun Jerman disebut sebagai negara maju. Kemajuan negara-negara tersebut dapat dilihat dari banyaknya kota-kota metropolitan yang dicirikan dengan kondisi fisik berupa banyaknya bangunan atau gedung-gedung tinggi sebagai kawasan industri dan perkantoran. Hal tersebut dikarenakan mayoritas negara maju perekonomiannya bertumpu pada sektor industri, jasa dan perdagangan. Adapun negara-negara seperti Afrika Selatan, India, Pakistan, Laos, Malaysia, dan termasuk negara kita disebut negara berkembang. Negara berkembang pada umumnya bercorak agraris, karena masih banyak ditemui lahan pertanian yang luas dan subur. Tahukah kalian, mengapa suatu negara digolongkan sebagai negara berkembang atau negara maju? Adakah kriteria-kriterianya? Untuk lebih jelasnya perhatikan uraian berikut.

A. Ciri-Ciri Negara Berkembang dan Negara Maju

1. Pengertian Negara Berkembang dan Negara Maju

Suatu negara dapat disebut negara berkembang atau negara maju didasarkan pada keberhasilan pembangunan oleh negara yang bersangkutan. Suatu negara digolongkan sebagai negara berkembang jika negara tersebut belum dapat mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan atau belum dapat menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan. Adapun suatu negara digolongkan sebagai negara maju jika negara tersebut telah mampu menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan, sehingga sebagian besar tujuan pembangunan telah dapat terwujud, baik yang bersifat fisik ataupun nonfisik. Penggolongan suatu negara menjadi negara maju atau berkembang daspat diketahui berdasarkan indikator-indikator berikut.
a. Indikator kuantitatif (data yang dapat dihitung), misalnya:

1) jumlah dan kepadatan penduduk
2) tingkat pertumbuhan penduduk;
3) angka beban tanggungan;
4) angka beban tanggungan; dan
5) usia harapan hidup.
b. Indikator kualitatif (data yang hanya dapat dibandingkan), misalnya;

1) etos kerja dan pola pikir;  4) tingkat kesehatan;
2) tingkat pendidikan;          5) pendapatan; dan
3) mata pencaharian;          6) kesadaran hukum.

2. Ciri-Ciri Negara Berkembang

a. Memiliki emiliki Berbagai Masalah Kependudukan

Berbagai tekanan dan masalah kependudukan yang merupakan masalah kompleks di negara-negara berkembang, antara lain:

1) laju pertumbuhan dan jumlah penduduk relatif tinggi;
2) persebaran penduduk tidak merata;
3) tingginya angka beban tanggungan;
4) kualitas penduduk relatif rendah; sehingga mengakibatkan tingkat produktivitas penduduk juga rendah.
5) angka kemiskinan dan pengangguran relatif tinggi; serta
6) rendahnya pendapatan perkapita.
b . Produktivitas Masyarakatnya Masih Didominasi Barang-Barang Primer

Hal ini dikarenakan, pada umumnya > 70% penduduk di negara berkembang berlatar belakang kehidupan agraris yang cara pengolahannya masih dilakukan dengan alat-alat dan metode-metode sederhana. Kondisi ini pula yang menyebabkan sebagian besar
penduduk negara-negara berkembang masih tinggal di pedesaan.

c . Sumber Daya Alam Belum dapat Dimanfaatkan secara Optimal

Pemanfaatan kekayaan alam yang dimiliki belum mampu dioptimalkan. Dalam pemanfaatannya, negara berkembang masih bekerja sama dengan negara maju dalam mengeksploitasi sumber daya alam yang dimiliki. Hasil sumber daya alam ini pada akhirnya dijadikan komoditas perdagangan (ekspor) karena belum memiliki teknologi untuk mengolahnya lebih lanjut. Oleh karena itu, pada umumnya negara berkembang mengandalkan ekspor dari hasil alam mentah.

d . Ketergantungan terhadap Negara Maju

Negara berkembang pada umumnya sedang giat-giatnya melakukan pembangunan, namun terbentur kendala modal dan teknologi. Oleh karena itu, mereka cenderung tergantung pada teknologi dan kucuran dana (baik hibah ataupun pinjaman) dari negara-negara yang lebih maju (negara donor) demi kelangsungan pembangunan yang sedang dijalankan. Pada praktiknya, negara-negara donor tersebut pemberikan pengaruh yang bersifat mengikat dan terkesan mendikte terhadap negara-negara yang dibantunya.

e . Keterbatasan Fasilitas Umum

Kemampuan pemerintah negara berkembang dalam bidang keuangan negara pada umumnya terbatas. Hal inilah yang menyebabkan
keterbatasan fasilitas umum yang mampu disediakan oleh pemerintah.

f . Tingkat Kesadaran Hukum, Kesetaraan Gender, dan Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia Relatif Rendah

Tingkat partisipasi masyarakat dalam penegakan hukum relatif masih rendah. Masyarakatnya (termasuk pejabatnya) masih banyak yang melakukan kecurangan-kecurangan hukum tanpa rasa malu. Bentuk-bentuk pelanggaran hukum yang terjadi, antara lain pemaksaan kehendak, penyuapan, korupsi, kolusi, nepotisme, perusakan fasilitas umum, dan sebagainya. Kesetaraan gender juga belum membudaya, wanita yang aktif bekerja masih dianggap sebagai hal yang kurang pantas menurut beberapa kalangan. Penegakan dan perlindungan hak asasi manusia juga belum dapat dilaksanakan secara optimal.

g . Tingkat Pendidikan Masih Rendah
Tingkat pendidikan pendudukan di negara-negara berkembang secara umum masih rendah. Hal tersebut dikarenakan sarana dan prasarana pendidikan baik formal maupun nonformal masih terbatas dan belum memadai sehingga belum dapat dijangkau oleh seluruh
penduduk di negara tersebut. Akibatnya, masih banyak dijumpai penduduk yang buta huruf.
h. Tingkat Pendapatan Masih Rendah
Mayoritas penduduk negara berkembang bekerja pada sektor pertanian yang umumnya masih dikerjakan secara tradisional. Tingkat pendidikan serta penguasaan Iptek oleh penduduk yang rata-rata masih rendah menyebabkan penduduk tidak mampu bersaing untuk bekerja atau menciptakan pekerjaan di sektor lain. Kondisi demikian mengakibatkan penduduk negara berkembang memiliki penghasilan atau pendapat rata-rata yang relatif rendah, sehingga pendapatan perkapita juga rendah.
i . Tingkat Kesehatan
Taraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya. Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan. Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan
angka kelahiran tinggi, sedangkan angka harapan hidup rendah.

3. Ciri-Ciri Negara Maju

a. Sumber Daya Alam Dimanfaatkan secara Optimal

Pemanfaatan teknologi dan kepemilikan modal membuat masyarakat di negara maju mampu memanfaatkan sumber daya alam secara optimal, menemukan sumber daya alam baru, ataupun memanfaatkan sumber daya alam yang telah ada sebagai energi alternatif. Misalnya pemanfaatan tenaga angin, air, atau energi matahari untuk menggantikan fungsi dari energi minyak bumi.
b . Dapat Mengatasi Masalah Kependudukan

Hal ini dikarenakan angka pertumbuhan kecil, jumlah penduduk pada umumnya tidak terlalu banyak, angka beban ketergantungan kecil, kualitas dan produktivitas penduduk tinggi, pendapatan perkapita tinggi, dan peluang kerja dan kesempatan berusaha terbuka luas.

c . Produktivitas Masyarakat Didominasi Barang-Barang Hasil Produksi dan Jasa

Kegiatan ini tidak memerlukan lingkungan agraris, sehingga dapat dipastikan bahwa > 70% penduduk negara maju tinggal di perkotaan.

d . Tingkat dan Kualitas Hidup Masyarakat Tinggi

Tingginya kualitas penduduk mendorong semakin tingginya produktivitas masyarakat yang bermuara pada semakin tingginya pendapatan perkapita dan pendapatan nasional.

e . Ekspor yang Dilakukan adalah Ekspor Hasil Industri dan Jasa

Ada kalanya, suatu negara maju sangat minim sumber daya alam atau bahkan tidak memiliki sumber daya alam sama sekali, namun
dapat menghasilkan produk olahan sumber daya alam. Misalnya, hasil minyak mentah dari negara Inggris sangat minim, namun negara
tersebut mampu menghasilkan produk olahan minyak bumi dan memasarkannya ke seluruh penjuru dunia. Kebutuhan minyak mentahnya
tercukupi dengan cara mengimpor dari negara-negara lain yang umumnya termasuk dalam kategori negara-negara berkembang.

f . Tercukupinya Penyediaan Fasilitasilitas Umum

Negara maju memiliki kemampuan berupa sarana dan dana dalam memberikan pelayanan fasilitas umum yang memadai bagi warganya. Hal ini juga didukung dengan tingginya tingkat kesadaran warga masyarakatnya dalam memelihara dan memanfaatkan ketersediaan sarana fasilitas umum yang ada.
g . Kesadaran esadaran Hukum, Kesetaraan Gender, dan Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia Dijunjung Tinggi

Masyarakat di negara maju pada umumnya memiliki disiplin yang tinggi dalam mematuhi hukum. Pemerintahan yang berjalan menerapkan prinsip akuntabilitas (dapat dipertanggungjawabkan) serta transparansi (terbuka) dalam berbagai tindakan dan pengambilan keputusan. Jenis kelamin tidak lagi dipermasalahkan dalam penentuan jabatan, namun kemampuanlah yang diperhitungkan. Penghormatan
terhadap hak asasi manusia dijunjung tinggi, bahkan untuk golongan minoritas, misalnya untuk kaum difabel (different ability) seperti orang tua, tuna netra, atau penyandang cacat fisik yang lain diberi fasilitas khusus dan porsi atau kesempatan kerja yang sejajar dengan masyarakat normal.

h. Tingkat Pendidikan Relatif Tinggi

Tingkat pendidikan merupakan salah satu indikator penting yang menunjukkan kualitas penduduk suatu negara. Di negaranegara
maju secara umum penduduknya sudah memiliki kesadaran tinggi akan arti penting pendidikan dan penguasaan Iptek. Hal tersebut terlihat dari angka partisipasi belajar penduduk negara-negara maju yang sangat tinggi. Tingginya tingkat pendidikan penduduk di negara maju juga ditunjang oleh sistem pendidikan yang baik dan anggaran pendidikan yang tinggi dari pemerintah.

i . Tingkat Pendapatan Penduduk Relatif Tinggi

Kemajuan tingkat pendidikan serta penguasaan Iptek oleh mayoritas penduduk menjadikan negara maju memiliki potensi SDM yang berkualitas tinggi. Kondisi demikian membuat penduduk negara maju tidak lagi menggantungkan sektor pertanian sebagai penghasilan
utama, tetapi di sektor industri, jasa dan perdagangan. Variasi pekerjaan di berbagai sektor tersebut menjadikan penduduk negara maju
memiliki pendapatan rata-rata tinggi. Penghasilan penduduk yang tinggi akan berdampak pada pendapatan perkapita yang tinggi pula.

j . Tingkat Kesehatan Sudah Baik

Rata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi, sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik. Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau
oleh semua lapisan masyarakat. Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik, dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah
dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju. Secara sederhana, perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut.

4. Tahap-Tahap Perrkembangan suatu Negara

Tahapan perkembangan negara tersebut menurut Walt Whitman Rostow, seorang ekonom dari Amerika Serikat, dalam bukunya yang
berjudul Stages of Economic Growth (Tahapan-Tahapan Pertumbuhan Ekonomi) terbagi menjadi lima tahapan, dengan nama dan ciri-ciri
berikut ini.
a. Tahap Masyarakat Tradisional ( Traditional aditional Socie Society Stage)
Dicirikan dengan:
1) kondisi masyarakat yang belum produktif;
2) cara berproduksi dan pola perekonomian yang dijalankan masih tradisional;
3) sistem dan pola kerja yang telah ada masih bersifat tradisi/turun temurun;
4) perekonomian dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri (belum berorientasi pasar); dan
5) mata pencaharian masyarakat di sektor pertanian.
b . Tahap Prakondisi Lepas Landas ( Precondition for Take Off Stage)
Dicirikan dengan:
1) terjadi perubahan pola kerja dan sistem di segala bidang, baik sosial, ekonomi, budaya, dan politiknya;
2) sudah mengenal dan menggunakan teknologi untuk lebih produktif dan efisien;
3) sudah muncul kesadaran menabung yang lebih produktif di lembaga-lembaga keuangan; serta
4) kegiatan perekonomian terus bergerak ke arah kemajuan.

c . Tahap Lepas Landas ( Take Off Stage)
Dicirikan dengan:
1) semakin berkembangnya usaha-usaha produksi;
2) terciptanya berbagai pembaruan yang lebih produktif dan efisien di segala bidang;
3) sektor produksi merupakan sektor dominan yang memacu pertumbuhan ekonomi; serta
4) semakin meningkatnya pendapatan perkapita dan pendapatan nasional.

d . TahapGerak Menuju Kematangan ( Drive for Maturity Stage)
Dicirikan dengan:
1) sektor ekonomi mengalami pertumbuhan yang terus menerus;

2) penggunaan teknologi modern pada masyarakat semakin meluas;
3) semakin mantapnya struktur ekonomi negara;
4) negara mampu menginvestasikan pendapatan nasionalnya; serta
5) industri modern semakin berkembang, terutama industri yang padat modal.
e . Tahap Konsumsi Massa Tinggi ( Age of High Mass Consumption Stage)
Dicirikan dengan:
1) semakin meningkatnya pendapatan masyarakat, sehingga mampu memenuhi kebutuhan hingga pada tingkat pemenuhan kebutuhan sekunder bahkan tersier; dan
2) perkembangan industri mencapai tahap tertinggi dengan kemampuan sumber daya manusia yang sudah mencapai taraf ahli.

B. Mengidentifikasi Negara Berkembang dan Negara Maju

Berdasarkan ciri-ciri negara berkembang dan negara maju yang telah diuraikan di depan, maka kalian dapat membedakan antara negara berkembang dan negara maju. Hal yang harus kalian ingat adalah tidak semua negara yang memiliki pendapatan perkapita tinggi dapat digolongkan sebagai negara maju, namun harus diperhatikan pula aspek-aspek lain sebagai karakteristik atau ciri-ciri negara maju seperti yang telah diuraikan di depan. Salah satu contohnya adalah Uni Emirat Arab. Negara tersebut memiliki pendapatan perkapita yang tinggi dan pemenuhan kebutuhan masyarakatnya sampai pada tingkat kebutuhan sekunder bahkan tersier. Akan tetapi, negara ini masih dikategorikan sebagai negara berkembang. Hal ini dikarenakan masih adanya aspek-aspek lain yang menunjukkan ciri-ciri negara berkembang di Uni Emirat Arab, antara lain, masih banyaknya penduduk yang tinggal di daerah pedesaan, penyokong perekonomian masih didominasi barang mentah (minyak mentah) dan bukan barang produksi, belum mampu mengolah sumber daya yang ada secara maksimal menjadi barang hasil produksi, serta memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap bangsa-bangsa Barat, khususnya Amerika Serikat dan Inggris dalam mengelola minyaknya. Ketidakseimbangan antara jumlah faktor produksi dengan teknologi yang dikuasai inilah yang menyebabkan  penggunaan modal dan tenaga kerja belum dapat digunakan secara maksimal. Lain halnya dengan Singapura. Meskipun negara ini relatif kecil, namun memiliki tingkat pendapatan perkapita yang tinggi, lebih dari 80% penduduknya tinggal di daerah perkotaan, pertumbuhan ekonomi didukung oleh sektor perdagangan dan jasa, serta komoditas ekspor didominasi barang-barang hasil produksi. Hal-hal tersebut menjadikan Singapura tergolong sebagai negara maju.
Berdasarkan ciri-ciri negara maju dan negara berkembang tersebut, Michael Todaro dalam bukunya yang berjudul Perkembangan Ekonomi Negara-Negara Berkembang membagi wilayah negara-negara di dunia ini menjadi dua kawasan, yaitu kawasan Utara untuk menyebut negara-negara maju dan kawasan Selatan untuk menyebut negara-negara berkembang. Dalam perkembangannya, adanya tahapan perkembangan suatu negara telah menggeser pola tersebut. Pada kenyataannya, terdapat negara di kawasan Selatan yang dapat dikategorikan sebagai negara maju berdasarkan kondisi fisik, sosial budaya, ekonomi, dan penguasaan iptek yang dimilikinya. Negara-negara di wilayah Selatan yang dapat dikategorikan negara maju, yaitu Australia dan Selandia Baru. Berdasarkan peta berikut, terlihat bahwa mayoritas negara maju pada umumnya terletak di belahan bumi Utara (di sebelah atas garis hitam), antara lain, negara-negara di kawasan Eropa, Asia bagian Utara, Asia Timur, dan Amerika Utara, sedangkan negara-negara maju di belahan bumi Selatan adalah Australia dan Selandia Baru. Adapun negara-negara berkembang pada umumnya berada di sebelah Selatan dari negara-negara maju (di sebelah bawah garis hitam) tersebut, antara lain di sebagian besar wilayah Asia, Afrika, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Satu-satunya negara yang tidak dapat digambarkan/ditunjukkan sebagai negara maju pada peta berikut adalah Singapura karena wilayahnya terlalu kecil dan dikelilingi oleh negara-negara yang sedang berkembang.

C. Contoh Profil Singkat Negara Maju dan Negara Berkembang

Sebagai tambahan informasi bagi kalian, berikut akan disajikan beberapa contoh profil singkat tentang negara maju dan negara berkembang. Perhatikan profil singkat negara-negara berikut dengan seksama!

1. Contoh Profil Negara Maju

a. Jepang

Jepang merupakan negara kepulauan yang terletak di kawasan Asia Timur, tepatnya di sebelah Timur daratan Semenanjung Korea. Secara astronomis, Jepang berada antara 30°LU - 46°LU dan 128°BT - 179°BT. Luas negara ini sekitar 377.837 km² dengan jumlah penduduk mencapai 127.333.000 jiwa. Ber-dasarkan kedua indikator tersebut, rata-rata kepadatan penduduk Jepang sekitar 323 jiwa/ km². Sebagai negara kepulauan, Jepang memiliki beberapa pulau besar sebagai pulau utama, yaitu Honshu (pulau terluas sekaligus letak ibukota Jepang, Tokyo), Hokkaido, Kyushu, dan Shikoku. Selain itu, terdapat lebih dari 3.000 pulau kecil yang mengelilinginya. Di bidang perekonomian, Jepang banyak memegang peran penting, pendapatan perkapitanya yang tinggi (mencapai 31.410 US dollar) serta kestabilan mata uangnya mengantarkan Jepang sebagai salah satu negara maju di kawasan Asia. Di percaturan dunia, Jepang, Singapura, dan Korea Selatan mendapat julukan “Macan Asia” karena kemampuan negara-negara tersebut dalam memperkukuh pengaruh perekonomiannya di kawasan Asia.
Berikut ini beberapa bentuk kemajuan Jepang di berbagai bidang.
1 ) Kemajuan di bidang pertanian
Daratan Jepang banyak terdapat gunung dan pegunungan, sehingga topografinya relatif kasar. Kondisi ini menyebabkan Jepang
memiliki luas wilayah pertanian yang tidak begitu luas, yaitu hanya ± 16% dari seluruh wilayah daratannya. Akan tetapi, meskipun luas
wilayah pertaniannya relatif sempit, Jepang ternyata mampu menghasilkan produk pertanian yang berkualitas. Hal ini dipengaruhi
oleh kesuburan tanah dan kemampuan sumber daya manusia dalam mengolah dan berinovasi di bidang pertanian, terutama dalam
pemanfaatan teknologi dalam menciptakan varietas-varietas baru unggulan, pupuk, alat-alat pertanian dan obat-obatan. Hasil-hasil
pertanian Jepang antara lain padi, kentang, jagung, sayur-sayuran, teh, jeruk, dan apel.

2 ) Kemajuan di bidang perikanan dan peternakan
Ikan merupakan bahan makanan kegemaran mayoritas penduduk Jepang. Oleh karena itulah pemenuhan akan konsumsi ikan (terutama ikan laut) di Jepang sangat tinggi. Hal ini didukung oleh adanya pertemuan arus hangat dan arus dingin (Kurosyiwo dan Oyasyiwo) di perairan Jepang yang kaya akan ikan. Hasil-hasil perikanan Jepang meliputi ikan salmon, makarel, tuna, hiu, haring, dan paus. Kesemuanya itu sebagian dikonsumsi langsung dan sebagian lagi diolah sebagai makanan kaleng. Adapun peternakan yang banyak berkembang di Jepang adalah peternakan babi, ayam, dan sapi.

3 ) Kemajuan di bidang industri
Jepang merupakan negara industri besar. Bahkan saat ini Jepang menduduki peringkat kedua setelah Amerika Serikat sebagai negara industri besar di dunia. Produk industri Jepang telah tersebar ke berbagai pelosok dunia. Produk-produk tersebut meliputi produk permainan, barang elektronik, mobil/otomotif, obat-obatan/bahan kimia, tekstil, bahan makanan olahan, semen, kertas dan barang cetakan, kamera, dan alat transportasi. Bahkan, saat ini hasil industri otomotif Jepang merupakan hasil industri otomotif terbesar dunia. Hasil pembangunan negara Jepang di bidang industri ini sangat luar biasa, mengingat Jepang miskin sumber bahan mineral, sehingga sebagian besar bahan baku industri tersebut diimpor dari negara lain, termasuk dari Indonesia.
4 ) Kota-kota utama Jepang
a) Tokyo, merupakan ibukota Jepang, sekaligus sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, dan pendidikan bertaraf internasional.
b) Osaka, merupakan kota terbesar kedua Jepang, sekaligus sebagai pusat industri tekstil.
c) Nagoya, merupakan pusat industri pesawat terbang, otomotif, lokomotif, dan industri besar lainnya. Keberadaan kota ini oleh orang Jepang dianggap sebagai “ibukota” Jepang di wilayah tengah.
d) Kyoto, merupakan ibukota Jepang hingga tahun 1868, kota ini sekarang berkembang sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan.
e) Ginza, merupakan pusat hiburan, bisnis, dan perdagangan bertaraf internasional.
b . Amerika Serikat
Amerika Serikat merupakan negara benua yang terletak di kawasan Benua Amerika Utara, tepatnya di antara 24°33’LU - 70°23’LU
dan 112°BB - 66°BB. Luas negara ini mencapai 9.826.630 km² dengan jumlah penduduk sekitar 293.027.570 jiwa. Berdasarkan perbandingan luas wilayah dengan jumlah penduduknya, maka rata-rata kepadatan penduduk Amerika Serikat hanya sekitar 32 jiwa/km². Kepadatan penduduk ini pada umumnya berada di kawasan perkotaan, terutama di kota-kota wilayah pantai Timur dan pantai Barat.
Di bidang perekonomian, Amerika Serikat banyak memegang peran penting, bahkan dapat dikatakan mendominasi, terutama terhadap
negara-negara yang sedang berkembang. Dengan pendapatan perkapita mencapai 36.010 US dollar dan kestabilan mata uangnya,
Amerika Serikat mampu memosisikan diri sebagai negara maju. Berikut ini beberapa bentuk kemajuan Amerika Serikat.
1 ) Kemajuan di bidang pertanian
Sebagai negara kontinental, Amerika Serikat mempunyai lahan yang masih sangat luas, bahkan dapat dikatakan hampir 47% lahan di Amerika Serikat masih digunakan untuk lahan pertanian. Dalam pelaksanaannya, lahan-lahan tersebut dikonsentrasikan dalam beberapa produk unggulan, seperti berikut ini.

a) Kawasan lahan gandum yang disebut wheat belt, dapat dibedakan atas gandum musim dingin (winter wheat) yang terletak di daerah Kansas dan gandum musim semi (spring wheat) yang terletak di Montana, North Dakota, dan South Dakota.
b) Kawasan lahan kapas yang disebut cotton belt dan merupakan penghasil kapas terbesar di dunia, terdapat di Texas, Alabama,
Georgia, dan Lousiana.
c) Kawasan lahan jagung yang disebut corn belt, terletak di daerah Ohio, Iowa, Minnesotta, Missouri, dan Indiana.

Selain pola pertanian per kawasan tersebut, Amerika Serikat juga mengembangkan pertanian secara umum, seperti perkebunan
tembakau di Tennesse dan Virginia, perkebunan tebu di muara Sungai Mississippi, serta sayuran dan buah-buahan.

2 ) Kemajuan di bidang peternakan dan perikanan
Peternakan sangat maju dan telah lama dikembangkan di Amerika Serikat. Hal ini dikarenakan Amerika Serikat banyak memiliki
area padang rumput (praire) yang sangat luas. Adapun hewan ternak utama adalah sapi, kuda, biri-biri, babi, dan unggas. Hasil ternak utama adalah daging, kulit, wol, susu, dan telur. Adapun perikanan diusahakan secara besar-besaran di wilayah Samudra Atlantik.

3 ) Kemajuan di bidang pertambangan
Bidang pertambangan merupakan salah satu kegiatan yang telah lama dikembangkan di Amerika Serikat. Dengan kemampuan sumber daya manusia dan peralatan modern yang dimilikinya, Amerika Serikat mampu mengolah sendiri kekayaan alamnya. Berikut ini beberapa bahan mineral utama di Amerika Serikat.
a) Batubara; merupakan bahan tambang mineral terbesar di Amerika Serikat. Lokasi penambangannya membentang dari Alabama hingga Pensylvania.
b) Minyak bumi; cadangan minyak bumi Amerika Serikat juga tergolong besar, daerah pertambangannya tersebar di Ohio, Texas, Oklahoma, Pensylvania, dan California.
c) Bijih besi; banyak diusahakan di sepanjang Pegunungan Mesabi (Mesabi Range) di dekat Danau Superior.
d) Emas; terdapat di Nevada, Sacramento, dan Colorado.
e) Tembaga, timah, dan bouksit; banyak diusahakan di Arkansas, Arizona, dan Montana.

4 ) Kemajuan di bidang perindustrian
Perindustrian telah berkembang dan bahkan saat ini dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian di Amerika Serikat.
Berikut ini beberapa industri besar di Amerika Serikat.
a) Industri baja di Pittsburgh, Chicago, Birmingham, dan Cleveland.
b) Industri kilang minyak di Texas dan Oklahoma.
c) Industri tembaga di Montana.
d) Industri tekstil di Georgia dan Carolina.
e) Industri pesawat terbang, mobil, dan peralatan militer di Seatle dan Los Angeles.
f) Industri mesin pertanian di Waterivo.
g) Industri wol dan sutra di Pensylvania, Massachussets, New Jersey, dan South Carolina.

5 ) Kemajuan di bidang perdagangan
Sebagai negara yang menganut paham ekonomi kapitalis dan perdagangan bebas, bidang perdagangan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hampir semua negara di dunia ini menjalin hubungan dagang dengan Amerika Serikat. Amerika Serikat mengekspor mesin-mesin, otomotif, pesawat terbang, barang elektronika, bahan-bahan makanan dan minuman olahan, persenjataan, alat-alat kedokteran, bahan-bahan kimia, dan obatobatan, serta masih banyak lagi. Adapun impor Amerika Serikat terutama berasal dari negara-negara sedang berkembang berupa bahan-bahan baku industri, seperti minyak dan gas, kayu, kopi, gula, karet, dan berbagai bahan baku industri lainnya.
6 ) Kota-kota utama di Amerika Serikat
Sebagai negara maju yang sangat dominan di percaturan dunia, Amerika Serikat memiliki banyak kota terkenal. Beberapa kota terkenal
tersebut, antara lain berikut ini.
a) Washington, D.C., merupakan pusat kendali pemerintahan Amerika Serikat sekaligus letak istana kepresidenan.
b) New York, merupakan kota terbesar sebagai pusat perdagangan dunia, di kota ini berdiri gedung pusat perdagangan dunia (World Trade Center Building/WTC) dan pusat pasar bursa dunia (The New York Stock Exchange/NYSE). Di kota ini juga terdapat markas besar PBB.
c) Los Angeles, merupakan kota terbesar kedua dan berperan sebagai kota pusat industri perakitan, komunikasi, keuangan, dan busana. Lalu lintas pelabuhan udaranya merupakan yang terpadat di Amerika Serikat. Kota ini juga merupakan pusat industri pesawat terbang dan perlengkapan militer.
d) Chicago, merupakan kota terbesar ke tiga. Kota ini dikenal sebagai pusat pemotongan hewan ternak, pusat pengecoran logam dan baja, produsen alat-alat kedokteran, perlengkapan perkeretaapian, sabun, cat, kosmetika, mesin-mesin industri, dan perlengkapan olah raga.
e) Philadelphia, pusat industri kimia, obat-obatan, pengolahan makanan, dan barang-barang cetakan. Kota ini juga terkenal karena kemajuannya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mengantarkan Philadelphia sebagai kota pusat industri kesehatan utama di Amerika Serikat.

2. Contoh Profil Negara-Negara Sedang Berkembang

a. Brasil

Brasil merupakan negara terbesar di wilayah Amerika Selatan, tepatnya di antara 5°LU - 34°LS dan 35°BB - 74°BB. Luas negara ini mencapai 8.547.404 km² dengan jumlah penduduk sekitar 184.101.110 jiwa. Rata-rata kepadatan penduduk di Brasil hanya sekitar 22 jiwa/km². Mayoritas penduduknya masih tinggal di daerah pedesaan dengan tingkat penghasilan yang belum begitu tinggi. Di bidang perekonomian, Brasil menunjukkan peningkatan pendapatan perkapita negaranya dari tahun ke tahun hingga mencapai 2.590 US dollar. Pendapatan tersebut didukung oleh kegiatan perekonomian Brasil dari berbagai sektor.
1 ) Pertanian dan Kehutanan
Sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian negara Brasil dan menyumbangkan sekitar 45% dari komoditas ekspornya. Hingga saat ini, Brasil merupakan pengekspor kopi utama dunia, hasil-hasil pertanian lainnya berupa teh, rempah-rempah, kapas, cokelat, tembakau, kayu, jagung, dan tebu. Adapun wilayah hutan di Brasil merupakan salah satu sumberdaya yang sangat penting dalam pemenuhan produk domestik dan ekspor. Sekitar dua per tiga dari hasil-hasil hutan diperoleh dari hutan tropis asli, sedangkan sepertiganya dipenuhi dari hutan-hutan baru. Hasil-hasil hutan tersebut banyak dimanfaatkan untuk konstruksi dan pembuatan bubur kayu (pulp) sebagai bahan baku kertas.
2 ) Perikanan
Perikanan menyokong 3% dari kebutuhan protein masyarakatnya. Dua per tiga hasil perikanan dipenuhi dari hasil perikanan laut sedangkan sisanya dipenuhi dari hasil perikanan darat.
3 ) Pertambangan
Pertambangan menyumbangkan 8,6% devisa bagi negara. Tambang utama di Brasil adalah bijih besi, sedangkan hasil tambang
lainnya adalah emas, minyak, timah, nikel, aluminium, kapur, intan, dan berbagai macam, batu mulia.

4 ) Perindustrian
Industri yang berkembang di Brasil, antara lain, industri baja, tekstil, semen, pengolahan makanan, petrokimia, perakitan pesawat dan mobil, serta barang-barang kimia dan elektronik.
5 ) Perdagangan
a) Ekspor: mobil dan suku cadang, besi dan baja, kopi, teh, cokelat, tebu, rempah-rempah, produk makanan, dan ternak olahan.
b) Impor: minyak dan produk olahannya, mesin-mesin mobil, kelistrikan, dan bahan-bahan kimia organik.

6 ) Kota-kota utama di Brasil
a) Brasilia, merupakan ibukota dan pusat pemerintahan, pendidikan, dan kebudayaan.
b) Sao Paulo, merupakan kota pusat industri, hampir 40% industri Brasil terdapat di kota ini. Jenis industri yang dominan adalah otomotif, tekstil, dan petrokimia.
c) Rio de Jeneiro, merupakan kota pelabuhan laut utama yang sangat ramai. Di kota ini juga terdapat industri bahan-bahan kimia dan gelas.
d) Porto Alegre, merupakan pusat industri pengolahan bahan makanan.

b . Mesir
Mesir merupakan negara terbesar di wilayah Afrika Utara, tepatnya di antara 22°LU - 32°LU dan 25°BT - 36°BT. Luas negara ini mencapai 997.739 km² dengan jumlah penduduk sekitar 76.117.430 jiwa. Rata-rata kepadatan penduduk di Mesir mencapai 77 jiwa/km². Wilayah Mesir yang luas tersebut kebanyakan didominasi gurun yang tidak layak untuk dijadikan tempat tinggal, sehingga penduduknya memusat di wilayah lembah Sungai Nil dan di pesisir pantainya. Adanya penduduk asli yang tinggal secara nomaden di daerah gurun menyebabkan Mesir mengalami ketimpangan dalam hal penyebaran penduduk dan pendapatannya. Meskipun memiliki banyak devisa, namun pendapatan perkapita penduduknya hanya mencapai 1.350 US dollar.
Pendapatan tersebut didukung oleh beberapa kegiatan perekonomian berikut ini.
1 ) Pertanian
Sektor pertanian menyumbangkan 17% perekonomian negara Mesir. Meskipun didominasi wilayah gurun, namun Mesir mendapatkan
berkah dari adanya aliran Sungai Nil yang menyuburkan kawasan lembah dan deltanya. Mesir terkenal sebagai penghasil kapas, gandum, kurma, zaitun, dan serat papyrus (bahan baku kertas). Seiring dengan dibangunnya proyek raksasa bendungan Aswan, maka pertanian Mesir semakin maju. Saat ini produk pertaniannya semakin berkembang dengan menghasilkan berbagai jenis buah-buahan, sayuran, padi, tebu, dan rumput-rumputan untuk makanan ternak.

2 ) Peternakan dan perikanan
Selain sebagai petani, masyarakat tradisional Mesir juga banyak yang hidup dari beternak secara nomaden. Jenis hewan ternak yang dikembangkan secara tradisional adalah domba, biri-biri, dan unta. Salah satu dampak pembangunan bendungan Aswan adalah mampu mendukung kegiatan peternakan, sehingga saat ini banyak peternak yang mulai mengembangkan ternaknya dengan cara-cara modern. Adapun perikanan dibedakan atas perikanan laut dan perikanan darat. Perikanan laut banyak diusahakan di perairan Laut Merah dan perairan Laut Tengah, sedangkan perairan darat banyak diusahakan di Sungai Nil dan di kawasan bendungannya.
3 ) Pertambangan
Hasil tambang utama Mesir adalah minyak bumi dan gas alam yang terdapat di pantai dan perairan Laut Merah serta di kawasan Gurun Libya dan Semenanjung Sinai. Selain hasil tambang utama tersebut, dikembangkan juga pertambangan fosfat, bijih besi, dan garam.

4 ) Perindustrian
Perindustrian termasuk di dalamnya perakitan, pertambangan, dan konstruksi, memberi masukan lebih dari 35% pendapatan nasionalnya.
Hasil industri utama negara ini adalah tekstil, bahan-bahan kimia, besi, dan minyak beserta olahannya. Hubungannya dengan negara-negara maju menyebabkan Mesir juga mulai membangun perindustrian di bidang otomotif, elektronik, barang-barang rumah tangga, dan obat-obatan. Kawasan industri utama terdapat di Kairo dan Alexandria serta di berbagai zona industri di sepanjang Terusan Suez.

5 ) Perdagangan
a) Ekspor berupa kapas, benang, tekstil dan permadani, minyak mentah, gas dan produk olahannya kopi, teh, cokelat, tebu, dan kurma.
b) Impor berupa mesin-mesin dan peralatan transportasi, besi dan baja, kertas dan produk olahan makanan, serta bahan-bahan kimia.
Selain memperoleh devisa dari perdagangan, Mesir juga diuntungkan dengan adanya Terusan Suez yang membelah negaranya, yaitu dari pelayanan pelabuhan dan bea masuk terusan.
6 ) Kota-kota utama di Mesir
a) Kairo, merupakan ibukota dan kota terbesar di Benua Afrika. Berfungsi sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, dan kebudayaan.
b) Alexandria, merupakan salah satu kota tertua di dunia, saat ini berfungsi sebagai pusat kebudayaan, filsafat, dan agama.
c) Suez, merupakan kota pelabuhan yang ramai, terletak di tepi Laut Merah dan berfungsi sebagai pintu masuk Terusan Suez.
d) Port Said, merupakan kota pelabuhan yang sangat ramai. Terletak di tepi Laut Tengah dan berperan sebagai pintu masuk Terusan Suez. Di kota ini terdapat berbagai jenis industri, seperti industri kimia, pengolahan makanan, perikanan, dan rokok.




sumber : http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Negara_Berkembang_dan_Negara_Maju_9.1_%28BAB_1%29_IPS