Jumat, 09 Maret 2012

Ekonomi Mikro dan Makro 2

Pengertian Ilmu Ekonomi
Menurut Samuelson dan Nordhauns
Ilmu Ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan dengan atau tanpa uang dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa, kemudian mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi untuk masa kini dan masa datang.


Pembagian Ilmu Ekonomi Berdasarkan Ruang Lingkupnya
1.  Ekonomi Mikro
Suatu bidang dalam ilmu ekonomi yang menganalisis bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian.
2. Ekonomi Makro
Suatu bidang dalam ilmu ekonomi yang menganalisis keseluruhan dalam permasalahan kegiatan perekonomian.

Indikator dalam ekonomi mikro
1.  Membahas perilaku individu rumah tangga
2. Membahas perilaku individu perusahaan
3. Membahas perilaku suatu pasar (industri)
4. Menganalisis masalah-masalah:
            - proses terjadinya tingkat harga
            - Bagaimana produsen menentukan tingkat produksi
            - Faktor-faktor yang menentukan pendapatan setiap faktor produksi.

Indikator dalam ekonomi makro
1. Pendapatan nasional
2. Produksi nasional
3. Konsumsi nasional
4. Tabungan
5. Investasi nasional
6. Inflasi
7. Pertumbuhan ekonomi
8. Perdagangan internasional
9. Masalah pengangguran
10.Neraca perdagangan dan neraca pembayaran 

Permasalahan Ekonomi Mikro
- Masalah Harga dasar (floor price) dan harga tertinggi (ceiling price).
 - Meningkatnya permintaan beras
- Kenaikan harga BBM
- Masalah Monopoli
- Masalah distribusi
 
Permasalahan Ekonomi Makro
-Masalah kemiskinan dan pemerataan
-Krisis nilai tukar
-Masalah utang luar negeri
-Masalah perbankan dan kredit macet
-Masalah inflasi
-Pertumbuhan ekonomi dan pengangguran 

Kebijakan-kebijakan untuk mengatasi masalah ekonomi
-Meningkatkan investasi di Indonesia, baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
-Penerapan program-program pengentasan kemiskinan, seperti IDT, BLT dan transmigrasi.
-Pembangunan proyek-proyek padat karya dan pemberdayaan UKM.
-Penerapan kebijakan meneter dan fiskal untuk menekan angka inflasi.
-Meningkatkan penerimaan pemerintah, seperti dari pajak.
-Melakukan penelitian dan pengembangan untuk mencari sumber energi alternatif sebagai pengganti BBM.

Bentuk-Bentuk Kebijakan Ekonomi
Kebijakan fiskal
Merupakan kebijakan untuk mengatur penerimaan dan pengeluaran negara. Kebijakan ini ditetapkan untuk mengelola dan mengarahkan kegiatan ekonomi ke arah lebih baik
Kebijakan Moneter
Kebijakan ini dilakukan dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dijalankan oleh BI. Kebijakan ini ditetapkan untuk menjaga kestabilan ekonomi yang ditandai dengan menggeliatnya dunia usaha dan tersedianya kesempatan kerja.
Kebijakan Harga
Kebijakan ini dilakukan pemerintah untuk menjaga kelangsungan usaha dan tingkat konsumsi masyarakat.
Kebijakan Perdagangan Antarnegara
Kebijakan ini bertujuan untuk memperoleh manfaat dan menghindari kerugian atas berlangsungnya perdagangan antar negara.


SEKILAS INFO
            Kondisi perekonomian di berbagai negara di dunia pada akhir tahun 1920-an dan awal tahun 1930-an mengalami kemunduran. Peristiwa ini dimulai dari merosotnya perekonomian di Amerika Serikat. Akibatnya, tingkat pengangguran semakin tinggi dan sector industry beroperasi di bawah kapasitas normal. Permasalahan ini terjadi karena menurunnya daya beli masyarakat.


            Peristiwa ini mendorong seorang ekonom asal Inggris, john Maynard Keynes untuk mengkritisi pendapat ekonomi klasik. Kritiknya dituangkan dalam sebuah buku yang berjudul The General Theory of Employment, Interest and Money. Sebuah buku yang menjadi dasar landasan dalam mempelajari ekonomi makro. Pendapat Keynes tentang kondisi perekonomian dibedakan dalam dua aspek berikut.
1.      Mengemukakan kritik atas pandangan ekonom klasik tentang factor-faktor yang menentukan tingkat kegiatan perekonomian. Kritik tersebut menunjukkan kelemahan atas pandangan ekonom klasik mengenai pemanfaatan tenaga kerja penuh (full employment) dan pertumbuhan ekonomi yang kuat sulit dicapai.
2.      Keynes berpendapat bahwa pengeluaran agregat yaitu pembelanjaan masyarakat atas barang dan jasa merupakan factor utama yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi suatu Negara. Komponen pengeluaran agregat meliputi konsumsi rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan pemerintah dalam menciptakan tingkat pemanfaatan tenaga kerja penuh dan  pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
 
sumber : http://ritaindrayani.blogspot.com/2012/02/ekonomi-mikro-dan-makro.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar